Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kampusku dulu

Halo fellas moderate,,,,
   Udh terlalu lama tidak buka blog ini, dan bisa kebayang sudah berapa banyak rindu yang di tabung di Celengan Rindu oleh blog ini :D
   Saat ini saya sudah bekerja dan sudah lulus dari kampus kurang lebih 3 tahun. Kampus ku dulu di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) atau yang dulu dikenal dengan Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG). Saat ini STMKG bisa dibilang sudah mulai dikenal masyarakat luas untuk perguruan tinggi kedinasan. Bisa dibilang, terkenalnya sudah setara dengan STIS atau IPDN dibanding dengan dulu. Suatu prestasi tersendiri bagi kampus gue ini.
   Tapi bagi yang belum tahu jelas kampus ini, mari gue jelaskan...


(Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fwww.kedinasan.com%2F2017%2F03%2FPTB-STMKG-Tahun-2017.html&psig=AOvVaw3aaI4D_w4GOFyRidjx_VvR&ust=1586940943495000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCJjM6v6b6egCFQAAAAAdAAAAABAD)


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)


Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
 
 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau disingkat dengan keren STMKG adalah salah satu perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang bernaung di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mempersiapkan kader tenaga ahli tingkat madya, guna mendukung tugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai lembaga acuan utama di Indonesia dalam memberikan informasi meteorologi, klimatologi, geofisika, dan kualitas udara kepada masyarakat. 

  STMKG didirikan di Bandung pada tahun 1955 di Bandung dengan nama Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), yang kampusnya berada di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke Jakarta, kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat. Tahun 1960 – 1978 AMG dibawah Pusat Meteorologi dan Geofisika. Pada tahun 1978, AMG berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG) dengan status berada di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (KM. 55/OT/PHB-1978 31 Maret 1978). Sejak tahun 2000, BPLMG berubah kembali menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (SK. Menhub No. KM 82 Thn 1999 Tgl 13-10-1999), dan kampusnya pindah dan berlokasi di Jl. Perhubungan I No.5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Bintaro. Dan sampai tahun 2004 AMG tetap dibawah Badan Diklat dengan SK Menhub No. 72 Thn 2002 Tgl 2-10-2002. Terhitung mulai 1 Januari 2005 AMG berada dibawah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), berdasarkan SK KBMG No. 003 Tahun 2004. Kemudian di tahun 2014 berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014, AMG berubah nama menjadi STMKG dibawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

   Jurusan yang ada di AMG ternbagi menjadi 4, yaitu : Meteorologi, Klimatologi, Geofisika dan Instrumentasi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca dan perubahannya. Jurusan Klimatologi mempelajari tentang iklim dan kualitas udara. Jurusan Geofisika mempelajari tentang Bumi dengan metode fisika. Dan jurusan Instrumentasi mempelajari tentang prinsip-prinsip cara kerja, kalibrasi, rekayasa, dan pengembangan alat-alat meteorologi klimatologi dan geofisika. Info mengenai jurusan dapat dilihat lebih jelas di Prodi STMKG

   STMKG merupakan salah satu dari Perguruan Tinggi Kedinasan yang ada di Indonesia, seperti STIS, STPI, STTD, IPDN, STAN dan lainnya, dan bersifat ikatan dinas. Karena berikatan dinas, maka seluruh biaya perkuliahan telah terbayar sehingga tidak perlu membayar apa-apa untuk kuliah disini. Palingan cuma membayar uang daftar ulang, setelah itu tidak membayar apa-apa lagi. Dan juga peralatan ATK (Alat Tulis Kedinasan) diberikan secara gratis oleh pihak kampus. Selain itu, para taruna/i diberikan Tunjangan Ikatan Dinas (TID) tiap bulannya. Lebih dari itu, setelah lulus, kita diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Nikmat mana lagi yang anda dustakan, fellas moderato???

     Sistem pendidikan di kampus ini bersifat semi-militer. Sudah mulai ada yang gemetar mendengar semi-militer?? Tidak perlu takut. Saat ini sistem pendidikan semi-militer cukup ketat diawasi oleh pemerintah dan pasti saat mendengar semi-militer terbayang aksi kekerasan dan penindasan senior kepada juniornya yang sering diberitakan di berita-berita. Kalau zaman dulu mungkin iya di tempat lain tapi kalau disini, sama sekali TIDAK ada namanya perploncoan seperti begitu. Semi-militer disini maksudnya adalah kegiatan yang bersifat mengarah ke militer seperti pembelanjaran, olahraga, serta tata krama yang bersifat mengarah militer. Ini bertujuan baik para taruna/i, sebutan untuk mahasiswa di STMKG, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya serta dilatih tentang kedisiplinan, kerapian, dan sopan santun. Senioritas disini bukan berarti junior menjadi seperti budak bagi para senior, melainkan respek atau rasa hormat kepada senior dan mereka yang lebih tua dari kita. Itu merupakan hal yang wajar karena nantinya di tempat kerja kita akan sering bertemu dengan senior yang ada di tempat kerja. Jika kita sudah respek kepada senior dan mengenalnya juga menghormatinya, maka di tempat kerja nanti tidak akan merasa kesulitan untuk beradaptasi.

    Untuk pelajaran, disini dipelajari hal-hal tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (hmm.. you don't say). Mendengar kata 'meteorologi, klimatologi, dan geofisika', kalian fellas moderato pasti terbayang rumus-rumus fisika, ilmu luar angkasa, matematika tingkat dewa, dan lainnya. Memang akan belajar begitu, tapi tidak perlu takut akan itu. Semakin meningkat pendidikan kita, semakin meningkat pelajarannya bukan?? Semua itu kembali kepada kita mau belajar atau tidak. Dulu, saya terbilang cukup masih bisa untuk adaptasi dengan pelajaran yang ada di STMKG. Tapi akhirnya saya bisa selesaikan dengan baik dan bisa lulus. Itu kembali ke kita. Asal kita mau berdoa dan belajar sebaik-baiknya kita pasti bisa. Disini semuanya akan dijelaskan dari awal sampai kita bisa dan memahami pelajaran-pelajaran itu. Apalagi disini diajari oleh dosen-dosen yang amat ahli di bidangnya masing-masing sehingga dijamin pasti bisa memahaminya.

    Bagaimana caranya menjadi salah satu keluarga STMKG? Yang jelas kita harus lulus SMA dulu, itu yang utama. Kemudian mendaftar. Setelah itu, mengikuti beberapa rangkaian tes, mulai dari tes akademik, tes kesehatan, tes wawancara dan psikotes. Untuk saat ini, tes masuk STMKG maupun PTK lainnya menggunakan tes CAT menggunakan komputer. Untuk selengkapnya dapt melihat disini. Setelah lulus semua tes, kita tinggal mendaftar ulang di kampus STMKG. Untuk awal-awal masuk kampus, kita disebut Calon Taruna. Setelah melewati masa OSPEK dan penyematan baru disebut Taruna/i. Setelah melewati semua, kita akan diberi PDH (Pakaian Dinas Harian) dan pakaian lainnya. Cukup membuat bangga diri sendiri dan juga orang tua kalau sudah memakai pakaian dinas tersebut. 

     Mungkin ini yang bisa saya bagikan mengenai kampus ku yang dulu. Jika kalian berminat masuk ke STMKG, persiapkan diri dari sekarang. Para pesaing kalian bukan satu atau dua orang, melainkan ribuan hingga puluhan ribu peserta dari seluruh Indonesia sehingga dipastikan persaingan akan ketadan begitu ketat. Banyak berdoa kepada Tuhan, karena kita tidak akan mampu menempuh segala ujian tanpa naungan-Nya. Info lebih lanjut, dapat dilihat di www.stmkg.ac.id. Terima kasih dan semangat para fellas moderato.....:-)
Giving your best, although what you have is the worst

   
 

Komentar

  1. nitip kuis yah.
    Pertanyaan di bawah ini sebenarnya diajukan kepada para peserta Sekolah Lapang Iklim (SLI) dimana pesertanya adalah para penyuluh pertanian yang sama sekali tidak berlatar belakang meteorologis. Tetapi ironisnya ternyata banyak panitia yang sebenarnya pakar metorologis malah ikut salah memberi jawaban.

    http://www.climate4life.info/2016/01/meterologispun-banyak-yang-salah.html

    BalasHapus

Posting Komentar